Di Rumah Pengasingan Bung Karno Bengkulu, Bulan Bhakti Pancasila 2018 Secara Resmi Ditutup

By Admin

nusakini.com--Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Sekjen Kemendagri) Hadi Prabowo mewakili Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menutup Puncak Acara Bulan Bhakti Pancasila di Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Kota Bengkulu, Sabtu (30/06). 

Bulan Bhakti Pancasila yang dimulai dari tanggal 1 Juni dan ditutup 30 Juni 2018 hari ini ditandai dengan pemukulan dol. Bersama Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Sekjen Hadi memukul alat musik semacam bedug tradisional asal Bengkulu dengan sejumlah pejabat lainnya diatas panggung. 

"Hari ini merupakan hari terakhir Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Lahirnya Pancasila Tahun 2018," kata Sekjen sambil menambahkan dasar kegiatan adalah Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. 

Ia mengungkapkan, Hari Lahirnya Pancasilan mengingatkan kita kepada Pendiri Bangsa ini yaitu Bung Karno. Dimana atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa, Bung Karno bisa menggali nilai-nilai budaya falsafah di seluruh Indonesia. Dari situ kemudian dirangkai dalam bentuk Sila-Sila Pancasila. 

Pancasila merupakan warisan besar yang harus dirawat seluruh anak bangsa. Warisan yang bernama Pancasila tersebut hingga kini terbukti mampu menjadi bintang pemandu Bangsa Indonesia. Selama 7 tahun, Pancasila mampu bertahan dan tetap tumbuh meski didera ombak ideologi lain yang berusaha menggesernya. 

"Pancasila yang digali dari akar budaya Bangsa Indonesia yang majemuk mampu bertahan selama 73 tahun. Pancasila sudah menjadi rumah kita yang ber-Bhineka Tunggal Ika, penjaga NKRI dan insya-Allah sampai akhir jaman," kata Sekjen Hadi. 

Disinggung pula pernyataan Presiden Joko Widodo yang kerap disampaikan dalam berbagai kesempatan, bahwa pendiri Bangsa Indonesia datang dari berbagai latar belakang dan golongan. Akan tetapi mereka mempunyai tekad dan spirit yang sama.

"Mereka lalu duduk bersama, menetapkan Pancasila sebagai pemersatu perbedaan. Jadi Pancasila sebagai falsafah dasar Negara yang kokoh, maka kita harus terus bersatu memperkokoh semangat Bhineka Tunggal Ika," ucapnya. 

Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengungkapkan, Bulan Bhakti Pancasila bisa menjadi start poin. Kegiatan dipusatkan di tempat yang sangat bersejarah dan menjadi heritage nasional, Rumah Persinggahan Bung Karno. 

Presiden Pertama RI itu disampaikan pernah tinggal di Bengkulu kurang lebih empat tahun, yakni pada era 1939 hingga 1942. Selama itu pula, telah banyak karya, ide dan gagasan yang beliau lahirkan. Semuanya dibhaktikan untuk membangun dan memperjuangkan Bangsa Indonesia. 

"Saya mengajak kepada jajaran Pemprop dan masyarakat Bengkulu, mari kita maknai hari pancasila ini secara positif dan betul-betul mendalam dalam hati nurani kita bersama. Pancasila harus betul-betul menjadi sebuah ideologi pemersatu sekaligus mengikat kebersamaan sebagai anak bangsa," pesannya.(p/ab)